Gadget Paling Layak Dicoba Tahun Ini Berdasarkan Pengalaman Nyata
- Get link
- X
- Other Apps
1. Smartwatch untuk Rutinitas Sehat: Galaxy Watch6 Active
Salah satu anggota tim redaksi, Dimas, telah menggunakan Galaxy Watch6 Active selama tiga bulan terakhir. Sebagai seorang profesional kreatif yang sering duduk berjam-jam di depan layar, ia menjadikan fitur pemantauan detak jantung dan pengingat gerak sebagai penyelamat kesehatan hariannya.
Jam tangan ini tidak hanya tampil gaya, tetapi juga akurat dalam pelacakan tidur, olahraga, dan tingkat stres. Dibandingkan dengan model lain seperti Amazfit atau Fitbit, Watch6 unggul dalam integrasi ekosistem, terutama jika kamu pengguna smartphone Samsung.
Selain pengalaman pribadi Dimas, kami juga mengacu pada hasil pengujian dari Digital Trends dan TechRadar, yang memberi rating tinggi untuk performa dan daya tahan baterainya.
2. Tablet Hybrid untuk Produktivitas Fleksibel: Lenovo Yoga Book 9i
Jika kamu butuh laptop-tablet dua layar dalam satu perangkat, Yoga Book 9i layak dilirik. Gadis, salah satu penulis artikel ini, menggunakannya selama perjalanan ke Jogja dan menyelesaikan editing video serta penulisan artikel dengan efisien, hanya dengan perangkat ini.
Tablet ini menggunakan dua layar OLED beresolusi tinggi yang bisa dilipat dan diubah dalam berbagai mode: tent, tablet, atau bahkan dual-monitor. Keyboard magnetik dan stylus yang disertakan menambah fleksibilitas. Untuk mobilitas dan multitasking, pengalaman ini sulit dikalahkan.
Berdasarkan review dari Engadget, Yoga Book 9i tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki build quality solid dan software yang mendukung multitasking sebenarnya.
3. Kamera Saku Terbaik: Sony ZV-1 Mark II
Jika kamu seorang content creator pemula atau travel vlogger, kamera ini mungkin akan menjadi sahabat barumu. Diuji oleh Aldo, seorang videografer lepas, ZV-1 Mark II memberi hasil yang jernih bahkan dalam kondisi low light. Fitur background defocus dan auto-tracking eye AF sangat berguna dalam sesi wawancara.
Sony ZV-1 Mark II juga memiliki mikrofon built-in yang sangat baik untuk kelasnya. Ketika kami membandingkannya dengan GoPro Hero 12 dan Insta360, kelebihan utama Sony adalah kualitas gambar sinematik dan kemudahan plug-and-play untuk keperluan live streaming.
Pengalaman Aldo diperkuat oleh hasil uji lapangan dari DPReview dan The Verge, yang menempatkan ZV-1 sebagai salah satu kamera paling serbaguna untuk vlogging saat ini.
4. Smartphone Mid-Range Andal: Nothing Phone (2a)
Kami sempat skeptis terhadap hype Nothing Phone. Tapi setelah dipakai langsung oleh Putri—seorang mahasiswa desain grafis—selama dua bulan, skeptisisme itu menguap. Antarmuka Nothing OS yang bersih, desain transparan yang unik, serta daya tahan baterai membuatnya menjadi ponsel yang terasa premium tanpa menguras dompet.
Putri menggunakan ponsel ini untuk tugas kuliah, desain ringan, dan sosial media. Hasil foto malam hari cukup tajam, dan refresh rate layar 120Hz sangat terasa saat scrolling atau gaming ringan.
Untuk harga sekitar 5 jutaan, pengalamannya melampaui ekspektasi. Kami mengacu juga pada katagadget jurnal (https://www.gadgetaa.info/) yang membandingkan Nothing Phone (2a) dengan beberapa kompetitor di kelas harga serupa.
5. Earbuds dengan Noise Cancelling Terbaik: Sony WF-1000XM5
Sony kembali membuktikan kualitasnya dengan WF-1000XM5, dan pengalaman pengguna yang kami temui di komunitas remote worker menyebutnya sebagai “life-changing”. Salah satunya adalah Fahmi, yang bekerja di coworking space dengan tingkat kebisingan tinggi.
Ia menguji earbuds ini dengan berbagai situasi: saat hujan deras, di dalam kereta, dan bahkan saat olahraga ringan. Hasilnya konsisten: noise cancelling yang sangat efektif, tanpa membuat telinga lelah.
Selain itu, suara bass terasa dalam namun tetap natural, dan kualitas mikrofon juga lebih baik dibanding AirPods Pro generasi kedua, menurut ulasan dari What Hi-Fi.
6. Monitor Portabel: ASUS ZenScreen MB16ACV
Untuk pekerja remote atau mahasiswa digital nomad, monitor portabel adalah kebutuhan wajib. Tim kami mencoba ASUS ZenScreen MB16ACV selama dua minggu di beberapa lokasi berbeda, termasuk kafe dan perpustakaan.
Monitor ini ringan, mudah dibawa, dan cukup terang untuk penggunaan indoor maupun semi-outdoor. Koneksi USB-C-nya juga mendukung plug-and-play tanpa konfigurasi ribet.
Dari sisi pengalaman, monitor ini membantu meningkatkan produktivitas hingga 30% saat multitasking, menurut analisis sederhana yang dilakukan oleh tim editorial berdasarkan log waktu kerja harian. Kami juga mendapati ulasan serupa di PCMag dan Tom’s Hardware.
7. Smart Ring untuk Pelacakan Kesehatan: Oura Ring Gen 3
Oura Ring mungkin terdengar seperti gadget eksklusif tapi manfaatnya sangat terasa bagi penggunanya. Rika, seorang profesional HR yang mencoba Oura Ring selama 1,5 bulan, melaporkan peningkatan kesadaran terhadap kualitas tidur dan aktivitas harian.
Cincin ini melacak suhu tubuh, detak jantung, dan tren tidur lebih presisi daripada smartwatch biasa. Ukurannya yang ringkas membuatnya nyaman dipakai tidur atau saat berolahraga tanpa merasa terganggu.
Walau tidak terlalu populer di Indonesia, review internasional dari Wired dan TechCrunch menyebut Oura sebagai pelopor dalam tren wearable kesehatan non-invasif.
Penutup Tanpa Label "Kesimpulan"
Dari semua pengalaman yang kami kumpulkan dan evaluasi sendiri, satu hal yang menjadi benang merah: gadget yang paling layak dipertimbangkan adalah yang telah teruji dalam konteks penggunaan nyata, bukan hanya unggul dalam klaim teknis. Dengan mengutamakan pengalaman langsung, mendalami setiap fitur dengan cara yang personal, serta menyertakan referensi dari sumber terpercaya seperti katagadget jurnal (https://www.gadgetaa.info/), kami harap ulasan ini membantu kamu membuat keputusan yang tepat.
Gadget bukan soal gengsi atau tren semata, tapi soal kebutuhan yang terjawab dan nilai yang nyata.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment