Gadget yang Saya Pakai Sendiri dan Bisa Kamu Andalkan di 2025
- Get link
- X
- Other Apps
Smartwatch yang Sebenarnya Bikin Hidup Lebih Praktis
gadgetaa.info - Sejujurnya, saya sempat skeptis soal smartwatch. Dulu saya pikir hanya gimmick. Tapi sejak saya pakai Galaxy Watch 6 selama 3 bulan terakhir, persepsi saya berubah drastis.
Yang paling terasa itu saat pagi hari. Saya biasanya lari ringan sekitar 3 km setiap dua hari sekali. Fitur auto workout tracking benar-benar membantu karena saya nggak perlu pencet-pencet tombol. Satu kali saya lupa mulai tracking, tapi setelah selesai lari, ternyata smartwatch-nya tetap mencatat semua. Termasuk zona detak jantung dan recovery time.
Baterainya juga lumayan. Untuk penggunaan normal (tracking, notifikasi, dan sleep monitoring), bisa tahan 1,5 hari. Ini lebih baik dari model sebelumnya yang hanya bertahan sekitar 18 jam. Dari pengalaman ini, saya bisa bilang: smartwatch bukan cuma pelengkap gaya, tapi alat yang bikin aktivitas harian lebih terukur dan terarah.
Keyboard Mekanik Minimalis yang Menjaga Produktivitas
Saya banyak kerja nulis dan ngoding, jadi keyboard yang nyaman itu mutlak. Tahun ini saya beli Keychron K6 Pro karena pengen keyboard yang bisa dipakai di Mac dan Windows, plus punya koneksi wireless yang stabil.
Awalnya saya pilih switch Gateron Brown karena katanya cocok buat pengetikan panjang. Setelah pakai 2 bulan, saya paham kenapa orang suka: tactile-nya pas, nggak berisik, tapi tetap terasa responsif. Ukurannya 65% bikin meja saya tetap luas tapi semua tombol penting tetap ada.
Yang bikin saya tambah puas, keyboard ini hot-swappable. Jadi saya sempat coba ganti ke switch Akko Jelly Blue selama seminggu. Lebih clicky dan satisfying, tapi akhirnya saya balik lagi ke Brown karena lebih nyaman buat ngetik panjang.
Mau dipakai buat kerja serius atau sekadar jawab email, keyboard ini bikin saya lebih fokus. Sensasi ketiknya bikin betah.
Kamera Compact dengan Fitur Profesional: Sony ZV-1 II
Buat content creator, kamera yang ringan tapi powerful itu impian. Setelah banyak baca dan nonton review, saya pilih Sony ZV-1 II. Dan ternyata keputusan saya nggak salah.
Kamera ini sering saya bawa waktu syuting vlog di luar ruangan. Ukurannya kecil, tapi sensornya bagus banget untuk ukuran compact. Fitur product showcase mode sangat membantu saat saya review gadget: fokus langsung pindah ke produk tanpa harus tap layar.
Mikrofonnya juga sudah bagus untuk standar built-in. Tapi saya tetap tambahkan mic eksternal kalau lagi shooting di luar dengan angin kencang. Gambar tetap tajam walau kondisi pencahayaan minim.
Kalau kamu butuh kamera untuk konten tapi nggak mau ribet bawa DSLR, ini jawabannya. Saya sudah pakai untuk konten TikTok, YouTube Shorts, sampai IG Reels—semua bisa dilibas.
Gadget Pembersih Rumah: Xiaomi Robot Vacuum Mop 2
Dulu saya pikir robot vacuum itu mahal dan nggak berguna. Tapi ternyata saya salah besar.
Sebagai orang yang punya kucing dan kerja remote, saya butuh rumah bersih tanpa buang waktu. Sejak pakai Xiaomi Robot Vacuum Mop 2, saya bisa lebih fokus kerja tanpa harus mikirin debu tiap hari.
Fitur mapping-nya cukup akurat, dan saya bisa atur area mana yang harus dibersihkan lewat aplikasi. Biasanya saya aktifkan jam 9 pagi saat mulai kerja. Robot ini jalan sendiri, ngepel, dan otomatis balik ke dock-nya saat baterai lemah.
Setelah 2 bulan pemakaian, saya sadar lantai rumah saya jauh lebih bersih dari biasanya. Bahkan bulu kucing yang suka nyelip pun lebih cepat dibereskan. Ini salah satu gadget rumah tangga terbaik yang saya pakai tahun ini.
Monitor Portabel yang Jadi Andalan Saat Traveling
Sebagai digital nomad, kadang saya kerja dari kafe atau hotel. Bawa monitor biasa jelas repot. Tapi sejak punya ASUS ZenScreen MB16, saya bisa kerja pakai dua layar di mana saja.
Monitor ini tipis banget, dan bisa dicolok ke laptop pakai USB-C. Layarnya cukup terang dan resolusinya Full HD—cukup untuk edit dokumen, spreadsheet, dan preview video. Bahkan saat saya presentasi ke klien, saya pakai ini sebagai layar kedua.
Tripod bawaannya juga bisa dijadikan penyangga. Satu-satunya kekurangan cuma brightness-nya sedikit kurang kalau di luar ruangan terang. Tapi untuk keperluan indoor, ini jadi senjata andalan saya.
Kalau kamu kerja fleksibel atau sering mobile, ini investasi yang layak.
Headset Wireless Terbaik untuk Meeting dan Musik
Karena saya sering meeting online dan suka denger musik sambil kerja, headset yang nyaman dan tahan lama itu wajib. Saya akhirnya pilih Anker Soundcore Life Q30 karena rekomendasi teman.
Dan benar saja—noise cancellation-nya cukup bagus buat harga segitu. Saya bisa kerja di coffee shop tanpa keganggu suara sekitar. Headset ini juga punya tiga mode: transport, indoor, dan outdoor. Semua bisa disesuaikan lewat aplikasi.
Yang paling saya suka, baterainya awet banget. Saya hanya perlu isi ulang seminggu sekali walau dipakai 3–5 jam per hari. Mic-nya juga cukup jelas saat meeting di Zoom atau Google Meet.
Desainnya ringan, dan earcup-nya nyaman bahkan setelah dipakai 2 jam nonstop. Kalau kamu cari headset serbaguna di bawah 1 juta, ini pilihan yang mantap.
Rekomendasi Tambahan: Cek juga gadget on
Kalau kamu sedang cari referensi lebih luas tentang gadget yang sedang tren, termasuk review, daftar harga, dan info produk baru, saya sarankan kamu kunjungi gadget on. Situs ini punya banyak artikel bermanfaat, termasuk perbandingan spesifikasi dan pengalaman pengguna. Saya sendiri kadang browsing di sana sebelum beli produk baru.
Mereka juga sering update soal gadget unik yang belum banyak direview di media besar. Cocok buat kamu yang suka cari alternatif selain brand mainstream.
Vacuum Travel Mug dengan Sensor Suhu
Saya tahu ini bukan gadget elektronik, tapi percayalah: Ember Mug Travel ini gadget kecil yang menyelamatkan pagi saya. Mug ini bisa mengatur suhu kopi agar tetap di kisaran 55–60°C selama 3 jam tanpa colokan.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment