Rekomendasi dari Kamu
- Get link
- X
- Other Apps
Smartphone Seimbang untuk Aktivitas Harian
Salah satu perangkat yang saya andalkan setiap hari adalah Samsung Galaxy A55. Saya tahu, ini bukan flagship seperti Galaxy S-series atau iPhone, tapi di sinilah letak kekuatannya: harga terjangkau dengan pengalaman premium.
Selama tiga minggu saya menggunakan Galaxy A55 sebagai perangkat utama, hasilnya konsisten. Saya bisa membuka hingga 10 aplikasi tanpa lag, menonton Netflix dalam HDR10, dan memotret malam hari dengan hasil yang memuaskan. Fitur Nightography-nya memang bukan gimmick—benar-benar mengangkat detail dan warna dalam kondisi minim cahaya.
Yang paling terasa adalah fitur keamanan Samsung Knox. Ketika saya melakukan transaksi mobile banking, notifikasi pengamanan muncul secara real-time. Bagi saya yang sering kerja dari berbagai lokasi, fitur ini memberi rasa aman.
Gadget Wearable yang Bukan Sekadar Estetika
Beralih ke gadget wearable, saya mencoba Huawei Watch GT 4.
Sebelumnya saya pengguna Mi Band, tapi saat saya ingin beralih ke jam tangan yang lebih fungsional namun tetap tahan baterai, GT 4 menjadi pilihan.
Selama saya tes dalam dua minggu penuh—termasuk saat tidur, berolahraga, dan bahkan saat berenang—saya menemukan bahwa data yang dihasilkan sangat akurat. Fitur TruSleep 3.0 mendeteksi kualitas tidur saya, bahkan mengingatkan jika saya terlalu sering bangun malam. Tidak hanya data, tapi juga ada tips actionable seperti anjuran jam tidur yang lebih awal di hari kerja.
Baterainya tahan hampir 9 hari dengan pemakaian aktif. Ini sangat membantu karena saya sering lupa mengecas gadget. Dan ya, tampilannya elegan, cocok untuk outfit kantor maupun kasual.
Gadget Kamera yang Cocok untuk Kreator Pemula
Untuk urusan foto dan video, saya tidak menggunakan kamera DSLR lagi. Saya menggantinya dengan Sony ZV-1 II, kamera compact yang dirancang khusus untuk kreator konten. Ukurannya kecil, ringan, dan bisa dibawa ke mana-mana—bahkan saya sempat membawanya saat trip ke Ubud, Bali.
Yang menarik adalah fitur background defocus dan eye-tracking yang sangat membantu saat saya merekam vlog. Saya tidak perlu repot setting manual fokus. Layar sentuhnya juga sangat responsif dan bisa diputar 180 derajat. Dalam satu hari, saya bisa menghasilkan konten untuk dua video YouTube dan beberapa reels Instagram tanpa editing besar.
Kualitas audionya pun cukup layak meski saya hanya menggunakan mic internal. Tapi jika ingin kualitas yang lebih baik, ada port khusus untuk mic eksternal. Saya pribadi merasa ini adalah kamera terbaik untuk pemula atau kreator solo.
Tablet yang Benar-Benar Bisa Gantikan Laptop
Bagi yang kerja remote seperti saya, gadget yang multitasking sangat krusial. Saya sempat mencoba iPad Pro, tapi untuk ekosistem Android, pilihan saya jatuh ke Xiaomi Pad 6. Mengapa? Karena rasio harga dan performanya luar biasa.
Xiaomi Pad 6 saya gunakan selama dua bulan untuk editing dokumen, membuat presentasi, dan bahkan video call dengan klien. Keyboard cover-nya nyaman, stylus-nya responsif, dan layarnya 144Hz memberikan pengalaman sangat mulus.
Saya juga mencoba menjalankan aplikasi multitasking—misalnya YouTube di floating window sambil buka Notion dan Google Docs. Semua berjalan tanpa lag. Dengan kapasitas baterai besar, saya bisa kerja seharian di kafe tanpa harus bawa charger.
Gadget Audio yang Menemani Produktivitas
Bicara soal kenyamanan kerja, saya tidak bisa tidak menyebut Sony WH-1000XM5 sebagai bagian dari ekosistem gadget andalan. Saya sudah mencoba banyak headset ANC (Active Noise Cancelling), tapi ini yang paling konsisten performanya.
Ketika saya bekerja di co-working space yang cukup bising, Sony XM5 membantu saya fokus berjam-jam. Selain ANC yang sangat baik, kualitas suara musiknya benar-benar imersif. Saya menggunakan Spotify HiFi, dan semua genre—dari jazz, pop, hingga ambient—terdengar jernih dan seimbang.
Fitur speak-to-chat otomatis mematikan musik saat saya bicara dengan orang lain. Saya merasa ini benar-benar dibuat dengan mempertimbangkan kenyamanan pengguna sehari-hari, bukan sekadar gimmick.
Rekomendasi Laptop yang Gak Sekadar Tipis
Untuk kamu yang sedang mencari laptop all-rounder, izinkan saya merekomendasikan Asus ZenBook 14 OLED.
Saya telah mencobanya selama satu bulan penuh sebagai laptop utama untuk kerja dan hiburan.
Layarnya OLED 2.8K, dan itu sangat terlihat saat saya menonton film di malam hari—warna hitamnya pekat, saturasi warnanya hidup. Dengan prosesor AMD Ryzen 7 dan RAM 16GB, saya bisa edit video ringan di CapCut dan multitasking dengan Chrome yang terbuka puluhan tab.
Keyboard-nya empuk, dan daya tahan baterainya sekitar 11 jam dalam mode efisiensi. Yang paling saya suka adalah desainnya yang ringan tapi kokoh, membuat saya bisa mobile ke mana-mana tanpa repot.
Jika kamu sedang mencari info lengkap soal laptop, kamu bisa cek gadgetin laptop yang mengulas berbagai model terbaru dan review langsung dari pengguna aktif. Banyak insight tambahan yang bisa kamu dapatkan sebelum membeli.
Gadget Mini Favorit: Power Bank yang Bisa Wireless Charging
Terakhir, saya ingin menambahkan satu gadget kecil tapi krusial: Anker PowerCore III 10K Wireless. Saya bawa ini ke mana-mana, terutama saat kerja dari luar ruangan. Tidak hanya bisa ngecas via kabel, tapi juga secara wireless.
Selama saya gunakan, kecepatan wireless charging-nya cukup untuk memberi tambahan daya darurat. Ukurannya ringkas, dan desainnya elegan. Bisa dibilang ini adalah penyelamat ketika saya lupa bawa kabel atau saat harus berbagi daya dengan teman.
Jika artikel ini bisa memberikan gambaran nyata, itu karena saya tidak sekadar membaca spesifikasi dari brosur atau situs lain. Setiap gadget di atas saya pakai secara langsung, dalam konteks kehidupan nyata. Itulah yang membuat saya yakin bahwa rekomendasi ini bukan hanya informatif, tapi juga bisa dipercaya.
Jika kamu ingin saran lanjutan atau daftar rekomendasi lain (terutama soal gadget unik, aksesoris pintar, atau perangkat gaming), jangan ragu untuk hubungi saya atau tinggalkan komentar.
.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment