Rekomendasi Gadget Terbaik dari Pengalaman Langsung Pengguna Aktif
- Get link
- X
- Other Apps
Smartwatch yang Benar-Benar Membantu Aktivitas Sehari-hari
Selama satu bulan terakhir, saya menggunakan Amazfit GTR 4 dalam rutinitas harian. Saya memakainya mulai dari bangun pagi, jogging, hingga rapat kerja dan tidur malam. Alasan saya memilihnya adalah daya tahan baterainya yang diklaim bisa sampai dua minggu, dan ternyata itu bukan isapan jempol. Dalam 14 hari penggunaan dengan pemantauan detak jantung aktif dan GPS menyala 2 jam per hari, saya hanya mengisi ulang dua kali.
Yang paling membantu adalah mode sleep tracking-nya yang sangat akurat. Saya membandingkannya dengan aplikasi pelacak tidur lain di iPhone, dan hasilnya tidak jauh berbeda. Untuk saya yang sedang berusaha memperbaiki pola tidur, fitur ini memberikan wawasan yang bisa diandalkan.
Laptop Tipis untuk Mobilitas Tinggi: Asus Zenbook S 13 OLED
Untuk pekerjaan menulis dan editing ringan, saya mencoba Asus Zenbook S 13 OLED selama 3 minggu. Bobotnya yang hanya sekitar 1 kilogram sangat terasa saat saya harus mobile dari coworking space ke rumah, lalu ke kampus dan kembali lagi. Layarnya benar-benar memukau: panel OLED 2.8K-nya menghasilkan warna hitam pekat dan saturasi tinggi, sangat cocok untuk nonton film atau mengedit foto ringan di Lightroom.
Namun yang paling saya hargai adalah keyboard tactile-nya yang sangat nyaman, bahkan setelah saya mengetik hampir 6000 kata per hari. Suhunya juga stabil, bahkan saat saya render video berdurasi 3 menit, tidak terasa panas berlebih di bagian palm rest. Ini membuktikan bahwa meski tipis, laptop ini punya sistem pendinginan yang matang.
Earbuds dengan Suara Seimbang: Samsung Galaxy Buds2 Pro
Saya sudah mencoba banyak TWS (true wireless stereo), tapi Samsung Galaxy Buds2 Pro menjadi favorit saya sejak dua bulan lalu. Yang saya suka bukan hanya karena noise cancellation-nya sangat impresif, tapi juga karena fitur 360 Audio yang terasa sinematik saat saya menonton Netflix di malam hari.
Kualitas suara cenderung seimbang. Bass tidak terlalu dominan, tapi cukup terasa. Untuk mendengarkan podcast atau instrumental saat kerja, ini sangat ideal. Yang paling mengejutkan, saya bisa memakainya hingga 5 jam non-stop tanpa merasa sakit di telinga—ini penting karena saya punya telinga yang agak sensitif terhadap desain TWS tertentu.
Smartphone Mid-Range Paling Worth It: Pixel 7a
Selama 4 minggu, saya beralih dari flagship ke Google Pixel 7a sebagai daily driver. Ini adalah percobaan saya untuk melihat apakah ponsel mid-range bisa mencukupi kebutuhan seorang content creator ringan.
Jawabannya: bisa, bahkan melebihi ekspektasi. Kamera utamanya menghasilkan warna yang natural dan dinamis, apalagi dalam kondisi cahaya outdoor. Saya sempat membuat konten Instagram Reels hanya dengan Pixel 7a, dan hasilnya bisa bersaing dengan footage iPhone 13 Pro milik teman saya.
Yang saya suka juga adalah fitur Live Transcribe dan Recorder yang bisa langsung mengubah rekaman suara jadi teks. Sebagai penulis, fitur ini sangat membantu saya saat wawancara atau membuat catatan ide saat jalan.
Powerbank Ultra Ringan untuk Traveler
Saat melakukan perjalanan ke luar kota selama tiga hari, saya membawa Anker 622 Magnetic Battery (MagGo). Kapasitasnya memang hanya 5000mAh, tapi desainnya tipis dan menempel dengan magnet di belakang iPhone saya (seri 13).
Yang unik adalah kickstand bawaannya yang bisa digunakan untuk membuat ponsel berdiri horizontal saat menonton video di kereta. Selama perjalanan, saya mengisi ulang satu kali dan cukup untuk membuat iPhone tetap hidup hingga sampai tujuan. Untuk traveler yang ingin ringkas dan ringan, ini sangat ideal.
Gadget Lokal dan Referensi Andal
Dalam proses mengeksplorasi gadget, saya sempat berinteraksi dengan beberapa komunitas teknologi yang aktif memberikan review dan panduan berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Salah satu tempat referensi yang sangat berguna dan layak untuk dijelajahi adalah gadgets hub cebu city cebu. Di sana, tersedia berbagai ulasan dan diskusi dari pengguna nyata di wilayah Cebu yang mengulas dari sisi praktikalitas, bukan hanya spesifikasi.
Saya menemukan banyak inspirasi dari komunitas seperti ini, terutama ketika ingin membeli gadget yang tidak terlalu populer secara global tapi punya performa andal di pasar lokal.
Kamera Compact yang Bisa Diandalkan: Sony ZV-1
Saya sudah memakai kamera ini selama lebih dari 6 bulan untuk vlogging ringan dan dokumentasi perjalanan. Sony ZV-1 adalah pilihan ideal bagi kamu yang ingin kualitas video bagus tanpa perlu DSLR besar.
Fitur Product Showcase sangat membantu saat saya mereview gadget di meja kerja. Kamera ini akan otomatis memfokuskan objek yang dipegang di depan kamera, tanpa harus menekan tombol manual. Untuk perekaman 4K, kualitasnya tajam dan stabil—berkat built-in stabilization yang cukup baik untuk kamera sekecil ini.
Yang membuat saya tetap memilih kamera ini daripada HP flagship adalah kualitas mic internal-nya yang jernih dan tidak perlu clip-on tambahan untuk rekaman indoor.
Charger 2-in-1: Fleksibilitas di Satu Genggaman
Terakhir, saya ingin merekomendasikan charger yang mungkin terdengar sepele tapi sangat saya butuhkan: Baseus GaN2 Pro 65W. Dalam satu charger kecil, saya bisa mengisi laptop, HP, dan TWS secara bersamaan lewat port USB-C dan USB-A.
Saya sempat menguji charger ini dengan laptop Zenbook S 13, dan hasilnya cukup konsisten. Daya masuk tetap stabil di atas 50W. Tidak panas, dan tidak ada suara dengung saat digunakan. Ini saya bawa ke mana-mana saat bekerja remote, dan membantu saya mengurangi beban bawaan hingga 200 gram (karena tidak perlu bawa charger laptop asli yang besar).
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment