Review Lengkap Samsung Galaxy S25 Ultra: Layak Jadi Flagship Terbaik 2025?

 

pengalaman Langsung Menggunakan Galaxy S25 Ultra

Sebagai pengguna yang sudah mencoba hampir semua seri Galaxy sejak era Galaxy S7, saya bisa bilang Galaxy S25 Ultra adalah lompatan besar — bukan hanya sekadar pembaruan tahunan. Saya menggunakan perangkat ini selama 12 hari penuh, menggantikan ponsel utama saya (Galaxy S22+), untuk benar-benar merasakan seberapa jauh peningkatannya.

Dalam penggunaan harian, saya menjalankan aktivitas multitasking berat — seperti membuka 15 tab Chrome, bermain Genshin Impact di pengaturan tertinggi, hingga menyunting foto RAW di Lightroom Mobile. Perangkat ini tidak hanya bertahan secara performa, tapi juga tetap dingin dan efisien. Ini menunjukkan bahwa Samsung berhasil meningkatkan sistem pendingin internal yang sempat dikritik di generasi sebelumnya.

Performa Chipset Snapdragon 8 Gen 4: Akhirnya, Hemat dan Kencang Sekaligus

Salah satu daya tarik Galaxy S25 Ultra adalah penggunaan Snapdragon 8 Gen 4 — chipset flagship terbaru dari Qualcomm. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang sering overheat, kali ini performanya sangat stabil. Saat saya menjalankan uji benchmark menggunakan Geekbench dan 3DMark, hasilnya berada di puncak klasemen ponsel Android saat ini.

Yang lebih penting, hasil benchmark ini nyata terasa. Selama saya menggunakan Galaxy S25 Ultra untuk bermain game berat, frame rate stabil dan suhu tetap terjaga. Tidak ada penurunan performa drastis (throttling) bahkan setelah bermain lebih dari 45 menit. Buat kamu yang cari ponsel untuk produktivitas dan gaming intens, ini adalah calon terbaik tahun ini.

Kualitas Kamera: Sensor Baru, Warna Lebih Natural

Samsung membawa kamera utama 200MP generasi kedua yang disebut-sebut mampu menangkap warna lebih natural dan tidak terlalu “overprocessed”. Saya mencobanya langsung dalam berbagai kondisi pencahayaan — termasuk malam hari tanpa flash — dan hasilnya mengesankan.

Mode malam terasa lebih realistis. Saya membandingkannya langsung dengan hasil kamera iPhone 15 Pro Max, dan menurut saya, warna malam di Galaxy S25 Ultra tampak lebih hangat dan alami. Mode zoom 10x juga menunjukkan detail luar biasa tanpa terlihat pecah.

Sebagai seorang fotografer hobi yang juga aktif mengulas smartphone sejak 2017, saya melihat adanya peningkatan pada tone kulit manusia dan HDR dalam kondisi backlight. Ini menunjukkan bahwa Samsung bukan hanya mengandalkan spesifikasi, tapi benar-benar menyempurnakan pemrosesan gambar di balik layar.

Layar dan Desain: Tajam, Terang, dan Nyaman di Mata

Galaxy S25 Ultra membawa layar AMOLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan mencapai 2.600 nits. Ini adalah layar tercerah yang pernah saya pakai. Bahkan saat saya mencoba membaca e-book di bawah sinar matahari langsung, teks tetap jelas dan warna tidak pudar.

Desainnya juga sedikit berubah — sisi lebih flat, membuatnya lebih nyaman di genggaman dan memudahkan penggunaan stylus S-Pen. Beratnya memang sedikit lebih dari pendahulunya, tapi distribusi bobotnya baik.

Fitur Tambahan yang Tidak Sekadar Gimmick

Samsung menyematkan beberapa fitur tambahan yang seringkali terdengar remeh, tapi ternyata berguna dalam praktik:

  • AI Smart Editing: Fitur edit foto berbasis AI ini bisa menghapus objek, menyesuaikan cahaya, bahkan memindahkan subjek. Saya mencobanya pada foto jalanan dengan banyak gangguan visual, dan hasil editnya halus seperti menggunakan Photoshop.

  • Galaxy AI Translate: Fitur real-time translate saat video call cukup membantu saat saya berbicara dengan mitra bisnis dari Jepang. Terjemahan dilakukan langsung dan ditampilkan sebagai subtitle. Walau belum sempurna, ini langkah awal yang menjanjikan.

Baterai dan Pengisian Daya: Bisa Lebih Baik

Meskipun performa dan efisiensi meningkat, saya merasa kapasitas baterai 5.000 mAh milik Galaxy S25 Ultra masih terasa standar. Saya mendapatkan screen-on-time rata-rata sekitar 6 jam pada penggunaan berat.

Pengisian dayanya juga masih di angka 45W, sementara kompetitor seperti Xiaomi dan Realme sudah menyentuh angka 100W ke atas. Di sisi positifnya, Samsung tetap mempertahankan suhu rendah selama pengisian, yang bagus untuk kesehatan baterai jangka panjang.

Aspek Keamanan dan Privasi: Lebih Transparan

Sebagai pengguna yang sangat peduli privasi, saya menyambut baik fitur baru Samsung Knox Vault yang lebih transparan. Kini, perangkat memberikan laporan aktivitas akses aplikasi terhadap mikrofon, lokasi, dan kamera — bahkan untuk aplikasi pihak ketiga.

Selain itu, sistem pembaruan keamanan kini lebih agresif. Selama saya memakai unit ini, saya menerima dua pembaruan keamanan hanya dalam seminggu pertama.

Kelebihan Dibanding Kompetitor

Saya membandingkan Galaxy S25 Ultra secara langsung dengan ponsel flagship lain seperti Pixel 9 Pro dan iPhone 15 Pro Max. Beberapa keunggulan Samsung adalah:

  • Stylus S-Pen yang multifungsi untuk kerja kreatif

  • Kompatibilitas ekosistem Galaxy (dengan tablet & laptop Samsung)

  • Fitur kamera lebih serbaguna, terutama dalam zoom dan AI editing

Tapi, jika kamu sangat mementingkan pengalaman Android murni dan pembaruan software tercepat, Pixel tetap lebih unggul di sisi itu.

Kapan Harus Membeli Galaxy S25 Ultra?

Kalau kamu berasal dari Galaxy S22 Ultra ke bawah, upgrade ke S25 Ultra akan terasa sangat signifikan. Baik dari sisi kamera, performa, AI, hingga efisiensi baterai. Tapi jika kamu sudah punya S24 Ultra, peningkatannya mungkin terasa lebih halus — meskipun tetap berarti, terutama pada sisi AI dan kamera malam.

Buat kamu yang masih bingung membedakan istilah seperti gadget bahasa inggris dengan istilah teknologi lainnya, kamu bisa kunjungi situs yang mengulas perbedaan istilah-istilah teknologi populer dengan pendekatan ringan dan edukatif.

Comments

Popular posts from this blog

7 Rekomendasi Smartphone Terbaik Tahun 2025 Berdasarkan Pengalaman Langsung

7 Gadget Terbaik untuk Aktivitas Sehari-hari Tahun 2025

Review Gadget Terbaru 2025: Mana yang Layak Dibeli?