Review Mendalam Samsung Galaxy S24 Ultra: Ketika Smartphone Menyatu dengan Kebutuhan Profesional Di dunia teknologi yang terus berkembang, mencari ponsel yang benar-benar sesuai dengan

gadgetaa.info - kebutuhan profesional dan pribadi bisa menjadi tantangan. Sebagai seorang content creator dan pekerja lepas yang sering berpindah tempat, saya telah menggunakan Samsung Galaxy S24 Ultra selama lebih dari 3 bulan. Artikel ini akan mengulas pengalaman saya secara langsung dengan perangkat ini dari berbagai sisi: desain, performa, kamera, hingga fitur AI yang diunggulkan Samsung tahun ini.

Desain: Premium Tapi Ergonomis

Pertama kali memegang Galaxy S24 Ultra, saya langsung bisa merasakan kemewahan dan soliditasnya. Bodinya yang dibalut material titanium memberikan kesan kokoh, namun tetap terasa ringan dibandingkan pendahulunya. Layarnya menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,8 inci dengan refresh rate adaptif hingga 120Hz—ideal untuk scrolling cepat dan visual yang halus.

Saya pribadi menggunakan S24 Ultra tanpa casing selama beberapa minggu pertama, hanya dengan pelindung layar tempered glass. Permukaan belakang yang matte membuatnya tidak mudah meninggalkan sidik jari, dan frame-nya yang agak membulat di sisi membuatnya lebih nyaman digenggam daripada S23 Ultra yang terasa kaku.

Performa: Snapdragon 8 Gen 3 untuk Pengguna Serius

Galaxy S24 Ultra di Indonesia menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy, versi khusus yang telah dioptimasi Samsung. Dalam penggunaan sehari-hari, perangkat ini benar-benar nyaris tanpa cela. Saya menjalankan aplikasi berat seperti Adobe Lightroom, CapCut Pro, dan Canva tanpa hambatan. Bahkan saat multitasking antara video call, Google Docs, dan Spotify, tidak ada penurunan performa yang terasa.

Ponsel ini memiliki RAM 12GB dengan opsi penyimpanan hingga 1TB, dan saya memilih varian 512GB. Dengan kebutuhan saya yang sering menyimpan footage 4K, file desain, dan konten untuk TikTok dan YouTube Shorts, kapasitas ini benar-benar membantu mengurangi ketergantungan pada cloud storage.

Kamera: Bukan Sekadar Megapiksel, tapi Kecerdasan Pemrosesan

Salah satu alasan utama saya memilih Galaxy S24 Ultra adalah kameranya. Sensor utama 200MP bukan hanya gimmick—hasil foto di kondisi cahaya minim maupun terang sangat mengesankan. Tapi kekuatan sebenarnya ada di sistem pemrosesan AI Samsung yang disebut ProVisual Engine.

Dengan fitur ini, saya bisa memotret objek dari jauh menggunakan 5x optical zoom atau bahkan 10x hybrid zoom dan tetap mendapatkan detail yang tajam. Untuk kebutuhan membuat konten review produk, detail close-up yang ditangkap sangat membantu meningkatkan kualitas visual. Mode Portrait dan Night Mode juga semakin cerdas; separasi objek dan latar belakang makin halus, dan noise di malam hari jauh berkurang.

Fitur AI: Pembeda yang Makin Relevan

Yang paling mencolok di Galaxy S24 Ultra adalah integrasi fitur-fitur AI generatif. Salah satu fitur favorit saya adalah Circle to Search. Saat sedang menonton video YouTube dan melihat gadget menarik, saya tinggal menekan tombol home lalu lingkari bagian layar—seketika Google Search akan menampilkan informasi terkait.

Fitur transkrip AI pada Samsung Notes juga sangat berguna. Saya sering mewawancarai narasumber lewat panggilan suara, dan cukup rekam pembicaraan lalu gunakan fitur transkripsi otomatis untuk mendapatkan teks. Bahkan, Samsung menambahkan kemampuan menerjemahkan secara real-time dalam lebih dari 10 bahasa.

Kemampuan ini membuat Galaxy S24 Ultra menjadi asisten pribadi yang cerdas, bukan sekadar alat komunikasi. Bagi saya, gadget hp adalah alat kerja, media kreasi, dan bahkan perpanjangan dari pemikiran strategis saya sehari-hari. Samsung memahami kebutuhan ini dan mengimplementasikan AI dengan cara yang tidak mengganggu, namun sangat berguna.

Daya Tahan Baterai dan Pengisian

Saya cukup skeptis soal baterai sebelum membeli S24 Ultra. Tapi ternyata, dengan baterai 5.000 mAh dan optimisasi One UI 6.1, ponsel ini tahan lebih dari cukup untuk aktivitas harian. Bahkan saat merekam video 4K atau melakukan live streaming, daya tahannya tetap impresif.

Untuk pengisian, sayangnya Samsung masih bertahan di 45W, kalah cepat dibanding beberapa merek China yang sudah menyentuh 100W lebih. Namun, saya bisa menerima ini karena proses charging tetap stabil dan tidak menyebabkan overheat.

Ekosistem dan Dukungan Jangka Panjang

Salah satu nilai tambah dari membeli flagship Samsung adalah ekosistemnya. Dengan Galaxy Buds2 Pro, Galaxy Watch6, dan Samsung DeX, pengalaman penggunaan jadi lebih seamless. Saya bisa menulis artikel di tablet Galaxy Tab S9, lalu langsung mengaksesnya dari ponsel saat sedang mobile. Samsung DeX bahkan memungkinkan saya bekerja seperti di desktop hanya dengan kabel USB-C ke HDMI.

Yang patut diapresiasi, Samsung menjanjikan update Android selama 7 tahun ke depan untuk Galaxy S24 Ultra. Ini memberikan ketenangan bagi pengguna jangka panjang yang ingin menjaga keamanan data dan kompatibilitas aplikasi.

Pendapat Pribadi: Bukan Gadget Murah, Tapi Investasi Serius

Saya membeli Galaxy S24 Ultra seharga sekitar Rp20 jutaan, dan memang bukan harga yang kecil. Tapi dengan semua fitur yang ditawarkan—dari kamera profesional, AI cerdas, performa mumpuni, hingga update panjang—saya rasa ini adalah bentuk investasi yang masuk akal untuk pekerja kreatif seperti saya.

Terlebih lagi, saat ini banyak orang membeli ponsel setiap 1-2 tahun. Dengan Galaxy S24 Ultra, saya merasa tidak perlu upgrade selama minimal 3–4 tahun ke depan. Kualitas build dan perangkat lunaknya sangat bisa diandalkan dalam jangka panjang.

Sumber Referensi dan Komunitas yang Membantu

Sebelum membeli perangkat ini, saya banyak membaca dari forum, ulasan YouTube, dan tentunya situs rekomendasi gadget terpercaya seperti gadget headz. Situs ini memberikan insight objektif serta membandingkan fitur-fitur yang relevan untuk kebutuhan nyata, bukan hanya sekadar angka spesifikasi.

Saya juga bergabung di komunitas pengguna Galaxy di Reddit dan Telegram. Di sana saya mendapatkan banyak tips dan trik, mulai dari pengaturan kamera manual, optimasi baterai, hingga update firmware non-resmi.

Catatan Tambahan untuk Pengguna Potensial

Jika Anda adalah seseorang yang:

  • Sering membuat konten visual (foto/video),

  • Membutuhkan perangkat dengan daya tahan dan update jangka panjang,

  • Menginginkan integrasi AI yang praktis dan bukan gimmick semata,

  • Tidak keberatan membayar lebih untuk kualitas premium,

Maka Galaxy S24 Ultra layak untuk dipertimbangkan.

Namun jika Anda hanya menggunakan ponsel untuk media sosial ringan, pesan instan, dan menonton YouTube, mungkin ada pilihan lain yang lebih ekonomis. Karena gadget hp adalah alat yang seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan, bukan sekadar ikut tren.



Comments

Popular posts from this blog

7 Rekomendasi Smartphone Terbaik Tahun 2025 Berdasarkan Pengalaman Langsung

7 Gadget Terbaik untuk Aktivitas Sehari-hari Tahun 2025

Review Gadget Terbaru 2025: Mana yang Layak Dibeli?