Review Xiaomi Redmi Note 13 Pro 5G: Apakah Worth It di 2025?
- Get link
- X
- Other Apps
Saya telah menggunakan Redmi Note 13 Pro 5G sebagai daily driver selama dua minggu, dan berikut adalah ulasan lengkap berdasarkan pengalaman nyata.
Desain dan Build Quality: Minimalis, Tapi Premium
Redmi Note 13 Pro 5G tampil elegan. Unit yang saya uji berwarna Midnight Black dengan finishing matte di bagian belakang yang tidak mudah menangkap sidik jari. Kesan pertama saat menggenggamnya terasa solid, bahkan sedikit mengingatkan saya pada desain Xiaomi 13T.
Material kaca bagian belakang dan frame plastik yang dilapisi metalic-finish membuatnya terasa premium di tangan. Bobotnya 187 gram, cukup ringan untuk ukuran ponsel dengan layar 6,67 inci. Desainnya tipis (sekitar 8 mm), jadi nyaman digunakan dengan satu tangan meski layarnya besar.
Layar AMOLED 120Hz: Tajam dan Responsif
Layarnya menggunakan panel AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 1.5K (2712 x 1220 piksel) dan refresh rate 120Hz. Saya menggunakan ponsel ini untuk nonton YouTube, Netflix, dan juga membaca artikel di H&F Gadgets, dan tampilannya sangat nyaman di mata, dengan saturasi warna yang kaya tapi tidak berlebihan.
Brightness maksimalnya mencapai 1800 nits, membuatnya tetap jelas saat digunakan di luar ruangan. Dukungan Dolby Vision dan HDR10+ benar-benar meningkatkan pengalaman menonton konten multimedia.
Touch sampling rate yang tinggi (240Hz) juga membuat layar sangat responsif saat digunakan bermain game seperti CODM atau PUBG Mobile.
Performa: Snapdragon 7s Gen 2, Cukup atau Kurang?
Xiaomi menyematkan chipset Snapdragon 7s Gen 2 dengan fabrikasi 4nm. Chipset ini merupakan bagian dari lini mid-range Qualcomm, tapi performanya cukup impresif. Dalam penggunaan sehari-hari seperti multitasking, scroll sosial media, streaming video, atau mengedit dokumen di Google Docs, semuanya berjalan lancar tanpa lag.
Saya menjalankan benchmark menggunakan AnTuTu dan hasilnya menyentuh angka 570 ribuan — sedikit lebih tinggi dibanding Dimensity 7050 di Realme 11 Pro+. Namun, performa grafisnya memang tidak sekuat Snapdragon 778G yang masih jadi standar emas di segmen mid-range.
Untuk gaming, saya mencoba PUBG Mobile dengan setting HDR + Ultra. Permainan bisa berjalan stabil di 40-45fps tanpa throttling berlebih. Suhu ponsel terjaga berkat vapor chamber cooling yang cukup efektif.
Kamera: 200MP Gimmick atau Real Deal?
Ini adalah salah satu nilai jual utama ponsel ini: kamera utama 200MP dengan sensor Samsung ISOCELL HP3. Saya cukup skeptis di awal karena megapixel tinggi sering kali hanya gimmick marketing. Tapi setelah mencoba langsung, hasilnya mengejutkan.
Dalam kondisi cahaya terang, hasil foto sangat tajam dengan dynamic range yang luas. Foto outdoor siang hari menampilkan detail rumput dan langit dengan sangat baik. Fitur 2x in-sensor zoom juga membuat foto potret terlihat alami tanpa harus memakai lensa tele.
Dalam kondisi low-light, hasilnya masih cukup baik, terutama jika Night Mode diaktifkan. Namun, noise bisa terlihat di area gelap, dan stabilisasi kadang masih terasa kurang.
Kamera ultrawide 8MP-nya biasa saja, dan kamera makro 2MP bisa dibilang kurang berguna. Kamera selfie 16MP menghasilkan foto yang cukup baik, dengan tone warna kulit yang mendekati natural.
Baterai dan Pengisian Daya: Tahan Seharian, Ngecas Kilat
Baterainya berkapasitas 5100mAh — sedikit lebih besar dari generasi sebelumnya. Dalam penggunaan harian yang cukup berat (screen-on time 6-7 jam per hari), ponsel ini mampu bertahan lebih dari satu hari penuh.
Yang paling saya suka adalah dukungan fast charging 67W. Dari 10% ke 100%, hanya butuh sekitar 43 menit saja. Charger bawaan sudah termasuk dalam kotak — sesuatu yang makin jarang ditemukan di segmen menengah saat ini.
MIUI 14: Masih Punya Iklan, Tapi Lebih Ringan
Unit yang saya gunakan masih menggunakan MIUI 14 berbasis Android 13. Antarmukanya familiar bagi pengguna Xiaomi, tapi cukup ringan dan responsif.
Sayangnya, bloatware dan iklan masih ditemukan, terutama saat membuka aplikasi default seperti Mi Video atau Mi Browser. Untungnya, sebagian besar aplikasi bisa di-uninstall, dan iklan bisa diminimalisir lewat pengaturan.
Saya berharap update HyperOS bisa segera hadir untuk seri ini, mengingat Xiaomi menjanjikan pembaruan yang lebih bersih dan minimalis.
Konektivitas dan Fitur Tambahan
Redmi Note 13 Pro 5G dilengkapi IR blaster, NFC, dual speaker stereo, sensor fingerprint di layar, dan motor getar linear. Speaker-nya cukup keras dengan bass yang lumayan dalam. Fingerprint sensor di layar juga cepat dan akurat.
Sayangnya, tidak ada rating IP resmi (hanya splash-resistant), dan slot microSD tidak tersedia. Penyimpanan internal 256GB untungnya cukup lega untuk kebanyakan pengguna.
Bagaimana Posisi di Pasar Mid-Range 2025?
Di rentang harga 3,9 - 4,3 jutaan rupiah, Redmi Note 13 Pro 5G bersaing langsung dengan:
-
Samsung Galaxy A35: unggul di layar Super AMOLED dan sertifikasi IP67.
-
Realme 11 Pro+: lebih unggul di desain dan pengisian daya lebih cepat (100W).
-
Infinix Zero 30 5G: punya kamera selfie 50MP dan harga lebih murah.
Namun, dari segi pengalaman penggunaan nyata, Redmi Note 13 Pro 5G berhasil menyeimbangkan performa, kamera, layar, dan baterai dengan sangat solid.
Bagi pengguna yang mengutamakan kamera utama, kualitas layar, dan pengisian daya cepat dalam satu paket, perangkat ini masih menjadi salah satu pilihan terbaik di 2025.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment