Samsung Galaxy S24: Flagship Ringkas dengan Performa Tanpa Kompromi
Desain & Layar: Simpel, Ringkas, Premium
Galaxy S24 menggunakan material Armor Aluminum dan Gorilla Glass Victus 2 yang membuatnya terasa solid sekaligus ringan di tangan. Dimensi 6,1 inci dengan bezel yang sangat tipis membuat pengalaman menggenggamnya mirip seperti iPhone 15 non-Pro, namun dengan tampilan yang lebih imersif.
Layarnya menggunakan Dynamic AMOLED 2X dengan resolusi Full HD+ dan refresh rate adaptif 1-120Hz. Apa artinya di dunia nyata? Artinya kamu bisa scrolling Instagram, TikTok, atau browsing dengan animasi super mulus, lalu secara otomatis refresh rate akan turun ketika kamu membaca artikel atau melihat gambar statis—menghemat baterai secara cerdas.
Brightness maksimal yang mencapai 2600 nits terbukti berguna saat saya menggunakannya di luar ruangan pada siang hari. Bahkan di bawah terik matahari langsung, teks tetap bisa dibaca dengan jelas tanpa harus menyipitkan mata.
Performa: Snapdragon 8 Gen 3 Membuktikan Diri
Samsung akhirnya menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy secara global (tidak lagi dibagi dengan Exynos di beberapa region), dan ini adalah kabar baik.
Dalam penggunaan harian seperti membuka email, multitasking dengan Google Docs dan Chrome, hingga menonton video 4K di YouTube, saya nyaris tidak merasakan lag. Performa sangat stabil. Untuk gaming, saya menguji Genshin Impact pada grafis highest selama 40 menit. Hasilnya? Frame rate stabil di kisaran 55-60fps, dan bodi hanya hangat saja—tidak panas menyengat seperti pada generasi sebelumnya.
Samsung juga menyertakan sistem pendingin vapor chamber yang lebih besar dibanding Galaxy S23, dan peningkatan ini terasa jelas. Performanya tidak throttling walau digunakan untuk editing ringan di aplikasi CapCut dan Lightroom mobile.
Baterai dan Pengisian Daya: Masih Cukup, Tapi Bukan yang Terbaik
Dengan baterai 4000 mAh, Galaxy S24 bertahan sekitar 5,5–6 jam screen-on-time dalam skenario penggunaan intensif. Jika digunakan secara kasual, saya bisa bertahan hingga seharian penuh dengan sekitar 15–20% tersisa di malam hari.
Namun, kecepatan charging-nya masih kalah dari kompetitor seperti Xiaomi atau OnePlus. Mengisi daya dari 10% ke 100% butuh waktu sekitar 1 jam menggunakan charger 25W. Belum terlalu lambat, tapi juga tidak mengesankan di 2025 ini.
Wireless charging tersedia (hingga 15W) dan reverse wireless charging juga bisa digunakan untuk mengisi TWS atau smartwatch, walaupun memang agak lambat.
Kamera: Lebih Cerdas, Bukan Lebih Besar
Sensor kamera Galaxy S24 sebenarnya tidak berubah jauh dari generasi sebelumnya: kamera utama 50MP, ultrawide 12MP, dan 3x telephoto 10MP. Namun, Samsung mengandalkan pemrosesan gambar berbasis AI dari Galaxy AI untuk meningkatkan hasil foto.
Saat memotret malam hari atau dalam kondisi cahaya rumit seperti backlight, hasil foto memiliki dynamic range yang lebih baik dibanding Galaxy S23. Dalam uji coba memotret makanan di kafe dengan pencahayaan kuning redup, hasilnya tetap tajam dengan warna akurat dan tidak terlalu warm. Detail pada tekstur makanan masih terlihat jelas tanpa noise berlebih.
Fitur AI Edit juga memungkinkan pengguna untuk menghapus objek, memindahkan posisi orang di foto, atau memperbaiki pantulan secara otomatis. Dan ya, hasil editannya cukup rapi untuk kebutuhan sosial media harian.
Untuk video, 4K 60fps di semua lensa adalah nilai plus besar. Saya coba merekam saat konser di dalam ruangan, dan hasilnya stabil berkat OIS + EIS, dengan audio yang bersih meski crowd cukup bising.
Galaxy AI: Gimmick atau Fitur Nyata?
Samsung mendorong Galaxy S24 sebagai ponsel “AI-first.” Fitur seperti Circle to Search (kerja sama dengan Google), Live Translate saat panggilan telepon, dan Summarize di Notes memang menarik.
Circle to Search bekerja mulus saat saya ingin mencari info sepatu yang saya lihat di video YouTube Shorts—cukup lingkari objek, dan pencarian langsung muncul di bawah layar tanpa mengganti aplikasi.
Namun tidak semua fitur AI terasa natural dalam keseharian. Live Translate untuk panggilan masih terbatas pada skenario formal dan penggunaan bahasa Inggris yang jelas. Tapi ini jelas pondasi yang bagus untuk masa depan.
Keamanan dan Ekosistem
Sensor fingerprint under-display sangat cepat dan akurat. Face unlock juga bisa digunakan sebagai alternatif, walaupun kurang aman untuk transaksi finansial.
Jika kamu sudah berada di ekosistem Samsung (punya Galaxy Buds, Galaxy Watch, atau Tab), sinkronisasi antar perangkat sangat seamless. Saya terbiasa menyalin teks dari Galaxy Tab dan langsung paste ke Galaxy S24 dalam hitungan detik. Fitur seperti Samsung DeX pun masih ada untuk kebutuhan kerja lebih produktif.
Artikel ini juga didedikasikan sebagai bagian dari referensi untuk pencinta gadget yang sedang mencari ulasan terpercaya. Untuk informasi dan ulasan lainnya, kamu juga bisa mengunjungi annie b gadget uyo, yang menyajikan pandangan berbeda seputar perkembangan dunia gadget dan teknologi terkini.
Dengan Galaxy S24, Samsung menawarkan perangkat premium dalam bentuk compact yang tidak terasa kompromi. Bagi kamu yang menginginkan flagship power dengan ukuran ramah tangan—dan siap dengan inovasi berbasis AI—ponsel ini layak jadi pilihan.
Comments
Post a Comment