Xiaomi 14 Pro: Flagship Tipis, Bertenaga, dan Punya Karakter
- Get link
- X
- Other Apps
gadgetaa.info - Memegang Xiaomi 14 Pro untuk pertama kali, rasanya seperti menyentuh potongan logam presisi yang dipoles dengan filosofi desain penuh ketelitian. Saya menggunakannya selama dua minggu sebagai ponsel utama—mulai dari pekerjaan harian, navigasi saat traveling, hingga editing video ringan. Dan sejak saat itu, saya paham kenapa flagship ini mulai menjadi alternatif serius di pasar Android premium.
Build Quality yang Nyaris Tanpa Kompromi
Xiaomi 14 Pro hadir dengan frame titanium dan Gorilla Glass Victus 2 di bagian depan serta belakang, memberikan kesan solid tanpa terasa berat di tangan. Saya menjatuhkannya sekali dari meja setinggi pinggang ke lantai kayu tanpa casing—hasilnya hanya lecet halus di pojok bawah, tidak ada kerusakan layar.
Unit yang saya gunakan adalah varian warna Black dengan finishing matte yang tidak gampang menempel sidik jari. Dengan IP68, saya sempat mengujinya terkena cipratan hujan selama perjalanan motor sejauh 3 km—tidak ada masalah, bahkan speaker tetap bersih.
Layar: Tajam, Adaptif, dan Responsif
Xiaomi membekali 14 Pro dengan layar LTPO AMOLED 6,73 inci resolusi 3200 x 1440. Refresh rate adaptif 1Hz–120Hz benar-benar terasa mulus saat scrolling feed sosial media dan transisi UI. Saya membandingkan langsung dengan Samsung Galaxy S24+ milik rekan kerja, dan jujur, kecerahan layar Xiaomi 14 Pro terasa lebih "punchy" meski setelan auto brightness aktif di kedua perangkat.
Menonton Netflix di layar ini dengan dukungan Dolby Vision terasa imersif. Saat menonton Dune: Part Two, detail pasir di adegan gurun terlihat sangat nyata. Bahkan di siang hari di luar ruangan, layarnya tetap bisa dibaca jelas.
Performa: Kuat Tanpa Dramatik
Menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 dan RAM LPDDR5X 12GB, ponsel ini tidak pernah terasa lambat. Saya mengujinya dengan membuka 20 tab Chrome, streaming Spotify, edit video Reels di CapCut, sambil aktif menjalankan Google Maps dalam mode split screen—tidak ada lag sama sekali.
Skor benchmark di Geekbench 6 menunjukkan hasil:
-
Single-core: 2260
-
Multi-core: 7011
Suhu ponsel tetap stabil, bahkan saat rendering video 4K berdurasi 8 menit. Ini cukup mencengangkan mengingat bodinya tipis dan kompak.
Kamera yang Bisa Diandalkan
Sebagai penggemar mobile photography, saya sempat skeptis dengan kamera Xiaomi. Tapi 14 Pro mengejutkan. Sensor utama 50MP dengan bukaan variable f/1.4–f/4.0 memberikan fleksibilitas luar biasa. Saya menguji kamera ini dalam berbagai skenario—matahari terik, malam hari, indoor minim cahaya.
Contohnya, saat menghadiri konser kecil di ruangan gelap, mode malam menghasilkan gambar tajam tanpa overexposure di lampu-lampu panggung. Dynamic range sangat baik. Mode portrait-nya punya pemisahan latar belakang yang rapi, dan hasilnya bisa disesuaikan setelah pemotretan, layaknya DSLR mini.
Lensa telephoto 3.2x sangat membantu saat memotret makanan dari jauh tanpa mendistorsi perspektif. Sementara kamera ultra-wide-nya cukup baik untuk memotret arsitektur saat saya mengunjungi Stasiun Tugu Yogyakarta.
Baterai: Tahan Seharian, Isi Ulang Sekilat
Saya mengisi penuh baterai 4880 mAh di pagi hari pukul 7.00. Dengan penggunaan berat (WiFi aktif, streaming YouTube 2 jam, gaming ringan, video call 30 menit), baterai tersisa 23% pukul 10 malam. Pengisian daya dengan charger 120W dari 10% ke 100% hanya butuh 23 menit—saya ukur sendiri dengan stopwatch.
Satu fitur kecil yang sangat membantu: ponsel ini memberi peringatan suhu baterai saat pengisian cepat, dan secara otomatis mengalihkan ke mode charging lambat saat temperatur meningkat. Ini bentuk komitmen Xiaomi terhadap keamanan.
MIUI 14 di HyperOS: Ringan dan Matang
HyperOS di Xiaomi 14 Pro lebih bersih dibanding MIUI generasi sebelumnya. Iklan sistem jauh berkurang, UI terasa ringan dan responsif. Saya suka dengan opsi kontrol granular terhadap notifikasi dan akses aplikasi.
Update keamanan rutin dan patch Android tersedia sejak awal saya membuka box. Bahkan, pembaruan firmware kamera datang dua hari setelah saya mengaktifkan perangkat—sebuah sinyal bahwa Xiaomi kini benar-benar serius memperbaiki reputasinya soal software.
Kelebihan yang Jarang Dibahas
Beberapa fitur kecil tapi penting yang saya temukan selama penggunaan:
-
Infrared Blaster: Masih ada! Saya bisa mengontrol AC, TV, dan bahkan kamera DSLR dari ponsel ini.
-
Speaker stereo Harman Kardon: Keluaran audio tajam dan lantang. Menonton video atau mendengarkan podcast tanpa headset tetap nyaman.
-
Haptic feedback: Salah satu terbaik yang pernah saya coba di Android. Setiap ketukan terasa seperti klik mekanik.
Dibandingkan Flagship Lain
Saya sempat menggunakan Galaxy S24+, Pixel 8 Pro, dan iPhone 15 Pro Max di kantor (berkat pekerjaan sebagai reviewer). Dari sisi harga, Xiaomi 14 Pro unggul jauh dengan selisih 3–5 juta rupiah tapi tetap memberikan performa yang sepadan, atau bahkan lebih baik di beberapa aspek.
Pixel unggul dalam foto low-light AI, iPhone masih jadi raja video recording, tapi Xiaomi 14 Pro adalah paket all-around paling seimbang—dengan charging tercepat, performa gaming tertinggi, dan desain elegan.
Ketersediaan dan Varian
Hingga artikel ini ditulis, Xiaomi 14 Pro belum dirilis resmi di Indonesia, namun bisa didapat melalui distributor pihak ketiga. Varian yang umum tersedia adalah:
-
RAM 12GB + 256GB
-
RAM 16GB + 512GB (varian saya pakai)
Harga bervariasi mulai dari Rp13–15 jutaan tergantung tempat pembelian.
Penutup: Layak Masuk Wishlist Flagship 2024
Jika kamu mencari ponsel flagship dengan harga kompetitif, desain solid, kamera andal, dan performa tinggi, Xiaomi 14 Pro bisa jadi pilihan utama. Bukan hanya karena spesifikasi di atas kertas, tapi karena pengalaman nyata selama pemakaian memang terasa premium.
Dan jika kamu tertarik mengeksplorasi lebih banyak perangkat menarik, kamu bisa melihat daftar gadgets starting with f untuk referensi teknologi lain yang sedang naik daun.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment