Xiaomi 14 Pro: Pengalaman Langsung Setelah 10 Hari Penggunaan Intensif
- Get link
- X
- Other Apps
gadgetaa.info - Selama 10 hari terakhir, saya menggunakan Xiaomi 14 Pro sebagai ponsel utama untuk bekerja, konsumsi media, dan kebutuhan fotografi harian. Bukan sekadar melihat spesifikasi di atas kertas, saya benar-benar mencoba bagaimana ponsel ini menangani beban harian dalam kehidupan nyata. Dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3, layar LTPO AMOLED yang mendukung refresh rate 120Hz, dan sistem kamera Leica, saya penasaran: apakah perangkat ini sekadar tampil di atas kertas atau memang tangguh di lapangan?
Performa Nyata di Kehidupan Sehari-hari
Hal pertama yang langsung terasa saat menggenggam Xiaomi 14 Pro adalah kecepatan dan fluiditasnya. Saya biasa membuka hingga 12 aplikasi aktif — termasuk WhatsApp, Google Docs, Instagram, dan Lightroom — dan ponsel ini tetap berjalan mulus tanpa hiccup sedikit pun.
Saya juga menjalankan game berat seperti Genshin Impact dengan pengaturan grafis tinggi. Selama sekitar 45 menit sesi bermain, suhu ponsel naik tapi tetap dalam batas nyaman. Hal menarik lainnya adalah manajemen daya selama gaming tetap efisien — saya hanya kehilangan sekitar 16% baterai untuk sesi tersebut.
Pada hari-hari biasa, dengan penggunaan campuran browsing, email, Spotify, dan YouTube, saya bisa mendapatkan 6,5 hingga 7 jam screen-on time. Ini berarti dalam skenario moderat hingga intensif, baterai 4880mAh bisa bertahan seharian penuh tanpa perlu pengisian ulang.
Kamera Leica: Bukan Gimmick, Tapi Serius
Kamera utama 50MP dengan lensa Leica Summilux adalah bintang di Xiaomi 14 Pro. Saya membawa ponsel ini ke beberapa tempat untuk mengetes performanya, termasuk saat malam hari di taman kota dan kondisi cahaya rendah di kafe.
Satu hal yang saya temukan: mode malam Xiaomi 14 Pro tidak hanya mencerahkan gambar, tapi mempertahankan detail dan warna yang akurat. Di taman kota sekitar pukul 19:30, saya memotret patung kecil dan anak-anak yang sedang bermain. Biasanya, di ponsel lain, saya kesulitan mendapatkan detail pada bayangan — tapi Xiaomi berhasil menyajikan tekstur di batu patung dan ekspresi wajah anak-anak tanpa noise berlebihan.
Untuk kamera telefoto 3,2x, saya sempat mengambil gambar konser di dalam ruangan dengan pencahayaan kompleks. Hasilnya cukup mengejutkan — noise minimal, dengan detail wajah tetap bisa ditangkap meski pencahayaan berubah-ubah.
Yang saya sukai, Xiaomi tetap memberikan kontrol manual lengkap di aplikasi kameranya. Saya bisa mengatur ISO, shutter speed, dan white balance sesuai kebutuhan. Fitur ini cocok untuk pengguna yang ingin mengeksplorasi kemampuan kamera lebih jauh.
Desain & Layar: Flagship dengan Feel Premium
Xiaomi 14 Pro memiliki desain flat-edge yang mengingatkan saya pada tren iPhone, tapi dengan pendekatan berbeda. Frame berbahan logam terasa kokoh namun ringan di tangan, dan bagian belakang kaca memiliki finishing matte yang tidak mudah meninggalkan sidik jari.
Layar 6,73 inci dengan resolusi 3200x1440 dan kecerahan puncak 3000 nits benar-benar memanjakan mata. Saya sempat menonton film Dune (2021) di Netflix langsung dari ponsel ini saat menunggu di bandara. Warna hitamnya pekat, detail tetap tajam bahkan dalam adegan gelap. Saya juga mengetesnya di bawah sinar matahari langsung — dan layar tetap terbaca tanpa perlu memaksimalkan kecerahan secara manual.
Fitur tambahan seperti Dolby Vision, HDR10+, dan PWM dimming membuat pengalaman visual semakin sempurna, terutama bagi yang sensitif terhadap flicker layar.
MIUI vs HyperOS: Perubahan yang Terasa?
Unit yang saya gunakan sudah menjalankan HyperOS, penerus dari MIUI yang selama ini dikenal penuh fitur tapi sering menuai kritik karena bloatware. Di HyperOS, saya melihat banyak penyederhanaan.
Bloatware jauh lebih minim, dan interface terasa lebih ringan. Navigasi antar menu lebih cepat dan tidak ada delay saat membuka setting atau berpindah aplikasi. Xiaomi tampaknya mulai serius dengan stabilitas dan konsistensi UX mereka. Namun, beberapa hal kecil seperti pengaturan izin aplikasi masih butuh beberapa klik lebih dibandingkan sistem stock Android.
Fitur multitasking seperti floating window tetap tersedia dan sangat berguna saat saya butuh membuka kalkulator di atas aplikasi Notes, atau streaming sambil balas email.
Service dan Dukungan Lokal: Pengalaman dengan h&f gadgets phone doctor
Selama pengujian, saya sempat mengalami satu masalah kecil: bagian kamera belakang terasa sedikit goyang, kemungkinan karena pengiriman. Saya membawa unit ini ke h&f gadgets phone doctor — salah satu pusat servis rekomendasi untuk pengguna gadget premium.
Di sana, saya cukup terkesan. Diagnosis cepat, dan teknisinya menjelaskan dengan rinci penyebabnya. Mereka bahkan memberikan tips merawat unit flagship agar performa tetap maksimal di suhu tropis. Dukungan lokal seperti ini menjadi faktor penting untuk siapa saja yang mempertimbangkan membeli ponsel flagship.
Audio, Sensor, dan Lainnya
Speaker stereo Xiaomi 14 Pro menghasilkan suara kencang dan seimbang. Saya mengetesnya dengan lagu "Another Love" dari Tom Odell dan instrumental Hans Zimmer — dan soundstage-nya luas, dengan vokal dan instrumen tidak saling bertabrakan.
Sensor fingerprint di bawah layar juga sangat responsif. Dalam pengujian saya, hampir tidak pernah gagal mengenali jari dalam berbagai sudut. Ada juga face unlock, tapi saya lebih memilih fingerprint untuk keamanan.
Fitur lain yang saya anggap penting adalah IR blaster dan dukungan Wi-Fi 7 — tidak semua flagship 2024 menyediakan ini.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment